PROGRAM PENGEMBANGAN INDUSTRI OLAHAN PANGAN KOMODITAS AGRO KAB. PURBALINGGA

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, sebagai leading sector dan memiliki kewenangan di bidang perindustrian dan perdagangan yang bersifat lintas kabupaten / kota, aktif dalam pelaksanaan penyusunan rencana program, pelaksanaan fasilitas, monitoring, evaluasi, pelaporan, statistik dan dokumentasi di bidang perindustrian dan perdagangan, salah satunya dengan pengembangan potensi Agro di Provinsi Jawa Tengah

Inopak Institute adalah lembaga yang bergerak di bidang pembangunan ekonomi daerah utamanya peningkatan pendapatan bagi UMKM dan pengentasan kemiskinan. Berdiri sejak tahun 2014, dengan wilayah kerja dari Banda Aceh, Sumatera hingga Pulau Buton, Sulawesi Tenggara. Inopak Institute secara aktif bekerja sama dengan pemerintah, pembuat kebijakan, universitas dan bisnis lokal untuk meningkatkan taraf pendapatan bagi UMKM.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Inopak Institute telah aktif bekerja sama dan bersinergi dalam pengembangan dan pembinaan UMKM Bidang Agro di beberapa kota/kabupaten di Jawa Tengah antara lain, Magelang, Tegal, Brebes, Kebumen, Banyumas, Pekalongan kota dan kabupaten, Kendal, Batang, Pemalang, business matching dan kick off program di Bandungan dan beberapa program lainnya.

Pada tahun 2022, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah dan Inopak Institute berencana untuk melakukan pengembangan usaha, peningkatan kualitas serta kapasitas produk dan pendampingan bagi UMKM bidang Agro di beberapa kota dengan beberapa tahapan yang telah ditentukan.

Sesi Pertama

PEMBUKAAN DAN SAMBUTAN OLEH KEPALA DINAS PERINSDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH DAN DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KABUPATEN PURBALINGGA

MATERI 1“Pengembangan Potensi Olahan Pangan Lokal dan Re-orientasi Produk untuk Peningkatan Nilai Jual”.

narasumber membuka sesi dengan diskusi proses produksi, cara pemasaran dan teknologi yang digunakan oleh peserta, dari diskusi tersebut, dibedah kendala dan tantangannya agar peserta dapat memahami kelemahan masing-masing, materi berlanjut dengan memberikan pengarahan dan metodologi untuk membuat produk baru, yang didukung oleh inovasi, teknologi, bahan baku dan administratif.

Peserta diberikan sebuah lembaran yang berisikan tabel rumus pengembangan dan inovasi produk, seiring berjalannya materi, peserta diminta narasumber untuk memasukan daftar potensi sumber daya agro yang ada disekitarnya, lalu dipilih salah satu produk tersebut untuk di kembangkan menjadi produk turunan yang bernilai ekonomis tinggi dengan teknologi yang mudah di dapatkan dilingkungan domisili peserta.

MATERI 2 “Inovasi Proses Pengolahan untuk Menghasilkan Produk Pangan Berkualitas”

Dalam materi 2, narasumber memulai kelas dengan bertanya kepada peserta mengenai proses produksi pangan olahannya, bahan tambahan apa yang digunakan dan teknologinya, kelas berlanjut dengan pemaparan bahan tambahan pangan yang dapat digunakan untuk mendukung peningkatan kualitas produk, dan di akhiri dengan sesi tanya jawab.

Peserta selama proses materi berjalan, mengajukan beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan peningkatan kualitas produknya, selain itu ada juga pertanyaan mengenai cara pengolahan dan penambahan bahan pangan tambahan untuk mempertahankan kerenyahan produk gorengan, selama kelas berlangsung sebagian besar peserta menulis saran dan tips yang diberikan oleh

MATERI 3 “Branding dan Visualisasi Produk yang Tepat Sesuai dengan Segmen Pasar untuk Meningkatkan Nilai jual Produk”

Dalam materi 3, narasumber memberikan perbandingan beberapa produk yang ada dipasaran, lalu meminta peserta pelatihan untuk menganalisa komponen dari contoh produk yang dibawa, materi berlanjut dengan memberikan penjelasan pentingnya atribut produk, pemilihan kemasan, design produk serta HAKI bagi peserta.

MATERI 5 “Sesi Diskusi antar peserta dan narasumber – Brainstorming

Dalam materi 5, seluruh peserta melakukan diskusi usahanya secara langsung dan tatap muka per peserta dengan narasumber mengenai permasalah, tantangan, solusi manajemen serta desain kemasan.

Sesi kedua